Biografi Jokowi - Ir. H. Joko Widodo

Biografi Jokowi - Ir. H. Joko Widodo

Ir. H. Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi adalah pengusaha mebel dan Beliau merupakan Walikota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ketika itu, dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tahun 2012 ini, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.


Biodata Jokowi - Joko Widodo : 

Nama Populer : Jokowi
Nama Lengkap : Ir. Joko Widodo
Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik : PDI Perjuangan 
Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo 
Anak : Gibran Rakabumi Raka, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangerap
Agama : Islam - Hobby : Penikmat musik rock
Riwayat Pendidikan : 
- SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo 
- Almamater : Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Pekerjaan : Pengusaha, Eksportir Mebel, Walikota Solo 2005-2010 dan 2010-2015

Gubernur baru DKI Jakarta Joko Widodo memiliki kisah masa kecil yang unik. Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Masa kecil Jokowi diwarnai canda dan tawa, dengan sesekali diselingi tangisan. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Banyak yang mengenal Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah, untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi Jokowi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.

Berbeda dengan anak-anak kebanyakan, Jokowi selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, disaat yang lain memamerkan sepeda ontel terbaru. Menurut Jokowi kala itu, sekolah tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga berjalan kaki pun tidak menjadi masalah. Bakti kepada orangtua ditunjukkan Jokowi tak hanya lewat sikap, namun juga sejumlah prestasi. Saat menjadi Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, orang-orang yang mengenalnya tidak pernah menyangka perjalanan hidup Joko kecil. Sosok jokowi sangat dicintai rakyatnya. Dukungan warga Solo tak pupus, termasuk saat Jokowi maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Anak tukang kayu itu pun, kini menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.

Jokowi kecil adalah anak seorang "tukang kayu". Setelah Beliau lulus dari SMA, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada . Setelah lulus kuliah tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Kemudian ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Setelah merasa cukup, pada tahun 1998, dirinya berhenti bekerja di CV tersebut dan memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.

Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai wali kota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini bahkan hingga saat ia terpilih. Pada tahun 2005, Pak Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo dengan partai politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. Akhirnya Beliau pun terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan. Setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. 

Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008" 

Sikap rendah hati Walikota solo ini tidaklah dibuat-buat. Bagi Masyarakat Solo, Jokowi adalah sosok pemimpin yang sangat peduli dengan kehidupan mereka. Di lorong pasar dan jalan-jalan di Kota Solo, Pak Jokowi sering sekali mengobrol dan mendengarkan keluh kesah rakyat tanpa jarak. Ada satu fakta yang sangat mengejutkan, Jokowi belum pernah mengambil gajinya selama menjabat sebagai seorang Walikota dan Mobil yang ia pakai sebagai mobil dinas saat ini hanyalah "warisan" mobil dinas pendahulunya yaitu Bapak Slamet Suryanto.

Pada pemilihan Walikota 2010-2015, Pak Jokowi berhasil meraih 90% suara dari total pemilih. Sungguh fantastis seorang pemimpin yang benar-benar dicintai masyarakatnya. Mobil Esemka, beliau lah salah satu orang yang berani memakai dan mempeloporinya. Jokowi-pun menyemangati murid-murid pembuat mobil Esemka saat mobil ini tak lulus uji emisi. Ia diminta oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012 dan berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012 dan berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. 

Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu mengunggulkan namanya sebagai pemenang. Pasangan ini diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012. Dalam pilkada putaran kedua hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia menetapkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli mendapat 46,19%. Apabila hasil ini tidak berubah hingga penetapan resmi KPUD DKI Jakarta, Jokowi dipastikan menjabat gubernur yang ke-17. Akhirnya pada 29 September 2012 KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo-Prijanto.

Kemenangan Jokowi menjadi gubernur Jakarta mencerminkan dukungan untuk seorang pemimpin yang baru dan bersih. Dan semenjak terpilih, popularitasnya melejit tinggi karena dianggap memberikan aksi nyata untuk menanggulangi masalah kompleks di Jakarta. Wacana untuk menjadikan Jokowi sebagai Calon Presiden pun mencuat dan pada tanggal 14 Maret 2014 Jokowi mendapat mandat dari Megawati untuk mau sebagai calon presiden dari partai PDI-P.

Masa Muda dan Pendidikan Jokowi


Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Lahri dari keluarga sederhana tak membuat Jokowi minder dan takut untuk bermimpi tinggi. Pendidikan Jokowi dimulai dari SD Negeri 111 Tirtoyoso. Dengan kesulitan yang dialami, Jokowi kecil terpaksa berdagang, mengojek payung dan penjadi kuli panggul untuk membiayai keperluan sekolah dan uang jajannya. Setelah lulus, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 1 Surakarta dan kemudian lanjut ke SMA Negeri 6 Surakarta. Tidak putus sampai disitu saja, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke jejang tertinggi dengan masuk Universitas Gajah Mada dengan jurusan kehutanan.

Ilmu tentang struktur kayu, pemanfaatan dan teknologi yang didapat dari semasa kuliah menjadi modal Jokowi membuka usaha furniture. Walaupun sempat bekerja di BUMN, Jokowi memutuskan keluar dan memulai usahanya. Dan usahanya berkembang pesat, dan menjadikannya sebagai pengusaha furniture yang dikenal luas di Eropa. Dari pertemanannya dengan orang Francis bernama Micl Romaknan itu lah sapaan akrab "Jokowi" tersemat dalam dirinya.

Karir Politik

Pada tahun 2005, Jokowi dengan disusung PDI-P maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkannya dengan prosentasi suara sebesar 36,62%. Ketika pertama kali menjabat sebagai wali kota Surakarta, banyak orang yang meragukan kemampuannya yang selama ini hanya bekerja sebagai tukang ekspor furniture. Namun setelah satu tahun berkiprah, Jokowi sukses memimpin Surakarta menjadi kota yang maju, indah, dan berbudaya. Adapun hal-hal yang dicapai semenjak menjabat sebagai walikota Surakarta adalah :

  • Membangun pasar tradisional baru - termasuk pasar barang antik dan pasar peralatan rumah. 
  • Membangun 7-km city walk dengan 3-meter lebar trotoar pejalan kaki sepanjang jalan utama Surakarta.
  • Revitalisasi Balekambang dan taman Sriwedari.
  • Peraturan ketat tentang menebang pohon di sepanjang jalan-jalan utama kota.
  • Rebranding Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa dan pariwisata di bawah tagline "The Spirit of Java".
  • Mempromosikan kota sebagai pusat pertemuan, insentif, konvensi dan pameran (MICE).
  • Budaya blusukan, cara di mana Jokowi melakukan kunjungan dadakan ke daerah-daerah tertentu untuk mendengar langsung dari orang-orang kebutuhan mereka dan kritik.
  • Melarang anggota keluarganya dari penawaran untuk proyek kota.
  • Program asuransi kesehatan untuk semua penduduk.
  • Transportasi umum dalam bentuk bis tingkat.
  • Solo Techno Park, yang membantu mendukung proyek mobil Esemka Indonesia.


Saat terpilih menjadi Gubernur Jakarta, program-program Jokowi pun mulai dilaksanakan untuk menuntaskan masalah-masalah di Jakarta yang sudah sangat kompleks. Untuk masalah macet, Jokowi membuat kebijakan untuk mempercepat pembangunan sarana transportasi masal seperti MRT dan monorel serta memperbanyak armada Transjakarta. Untuk masalah bajir, Jokowi juga bergerak cepat dengan merelokasi daerah-daerah resapan banjir dan memperbaharui serta memperbanyak taman dan hutan kota. Jokowi juga mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Seperti di Surakarta, Jokowi juga bermaksud untuk menjadikan Jakarta sebagai kota festival. Total sebanyak 97 festival diadakan selama tahun 2013 di Jakarta, seperti Jakarta Night Festival, Pesta rakyat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan lain sebagainya.

Keluarga dan Pribadi Jokowi

Jokowi menikah dengan Iriana, wanita kelahiran Solo 1 Oktober 1963 yang merupakan cinta pertama dan terkahir Jokowi. Jokowi bertemu Iriana saat ia masih kuliah semester tiga di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Sedangkan Iriana saat itu masih kelas tiga SMA. Jokowi bertemu dengan Iriana, melalui adik perempuannya Iid Sriantini. Dia dikenalkan kepada Iriana oleh Iid. Iriana merupakan teman Iid. Dari pernikahannya dengan Iriana, Jokowi dikaruniahi tiga orang anak yaitu Gibra Rakabuming, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangerap. Selain dikenal sebagai sosok penyanyang untuk keluarganya, Jokowi juga dikenal sebagai penggemar berat music heavy metal. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai penggemar berat band metal Metallica.

Keluarga dan Pribadi Jokowi

Jokowi menikah dengan Iriana, wanita kelahiran Solo 1 Oktober 1963 yang merupakan cinta pertama dan terkahir Jokowi. Jokowi bertemu Iriana saat ia masih kuliah semester tiga di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Sedangkan Iriana saat itu masih kelas tiga SMA. Jokowi bertemu dengan Iriana, melalui adik perempuannya Iid Sriantini. Dia dikenalkan kepada Iriana oleh Iid. Iriana merupakan teman Iid. Dari pernikahannya dengan Iriana, Jokowi dikaruniahi tiga orang anak yaitu Gibra Rakabuming, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangerap. Selain dikenal sebagai sosok penyanyang untuk keluarganya, Jokowi juga dikenal sebagai penggemar berat music heavy metal. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai penggemar berat band metal Metallica.

Penghargaan

Tidak ada penghargaan yang paling indah selain penghargaan dari mayarakat yang merasa teradili oleh kepemimpinan Jokowi. Tapi ada beberapa pengharagaan dan kehormatan yang Jokowi peroleh atas kepemimpinannya tersebut, diantaranya :

  • 2008 : Jokowi terdaftar oleh majalah Tempo sebagai salah satu dari "Top 10 Walikota Indonesia 2008".
  • 2011 : Ia dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
  • 2012 : Jokowi menerima tempat ke-3 Penghargaan Walikota Se-dunia untuk "Mengubah sebuah kota penuh kejahatan menjadi pusat regional untuk seni dan budaya dan kota yang menarik bagi wisatawan. Ia tercatat sebagai salah satu dari "The Leading Global Thinkers of 2013" di Foreign Policy (majalah). Pada Februari 2013 ia dinominasikan sebagai walikota global bulan tersebut oleh The City Mayors Foundation yang berbasis di London. 
  • 2014 : Jokowi masuk daftar Fortune (majalah) sebagai salah satu '50 Pemimpin terhebat di Dunia.
Semoga dari artikel tersebut di atas tentang Biografi Singkat Jokowi dapat berguna bagi sobat semua. Dan apa bila ada dari sobat yang menemukan kesalahan dari artikel tersebut di atas, baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan kita bersama.

10 Masjid Tertua di Indonesia

Pada umumnya masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, dengan jumlah mayoritas islam yang tinggi tidak heran jumlah masjid yang ada di Indonesia sangat banyak.

Ketika agama islam mulai masuk ke Indonesia beberapa masjid mulai didirikan untuk tempat ibadah. Meskipun di Indonesia sangat banyak sekali masjid, namun ada beberapa masjid yang berumur sangat tua yang ada di Indonesia ini. Berikut 10 masjid tertua di Indonesia.

1. Masjid Saka Tunggal (1288)


Masjid tertua di Indonesia yaitu Masjid Saka Tunggal. Seperti yang tertulis pada Saka Guru (Tiang Utama) masjid ini, Masjid Saka Tunggal dibangun pada tahun 1288 masehi. Setiap tanggal 27 Rajab di masjid ini diadakan pergantian Jaro dan pembersihan makam Kyai Mustolih.

2. Masjid Wapauwe (1414)


Masjid ini dibangun pada tahun 1414 masehi dan menjadi masjid tertua di Maluku. Dinding masjid ini terbuat dari pelapah sagu yang kering dan pada bagian atap terbuat dari daun rumbia. Menurut cerita rakyat yang beredar, masjid ini pernah berpindah tempat secara gaib.

3. Masjid Ampel (1421)


Masjid Ampel terletak di kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Sunan Ampel adalah pendiri masjid yang dibangun pada tahun 1421. Di dekat masjid ini terdapat kompleks pemakaman Sunan Ampel.

4. Masjid Agung Demak (1474)


Salah satu masjid tertua di Indonesia ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para ulama atau walisongo yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Pendiri masjid ini diperkirakan didirikan oleh Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15.

5. Masjid Sultan Suriansyah (1526)


Masjid Sultan Suriansyah merupakan salah satu masjid tertua di Kalimantan Selatan sekaligus di Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1526 oleh Raja Banjar pertama yang memeluk agama islam, Sultan Suriansyah. Arsitektur masjid ini memiliki bentuk arsitektur tradisional Banjar, dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang.

6. Masjid Menara Kudus (1549)


Pada tahun 1549 masehi, Sunan Kudus membangun sebuah masjid yang kemudian diberi nama Masjid Menara Kudus atau dikenal juga dengan sebutan Masjid Al Aqsa dan Masjid Al Manar. Terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masjid ini dibangun dengan menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina. Selain itu, Masjid Menara Kudus merupakan perpaduan antara budaya Islam dan budaya Hindu.

7. Masjid Agung Banten (1552)


Masjid Agung Banten terletak di Provinsi Banten merupakan masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Selain umurnya yang tua, masjid ini memiliki sebuah menara yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar. Masjid ini dibangun oleh sultan pertama Kesultanan Banten, Sultan Maulana Hasanudin pada tahun 1552.

8. Masjid Mantingan (1559)


Masjid tertua di Indonesia yang selanjutnya adalah Masjid Mantingan, sebuah masjid kuno yang terletak di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Masjid Mantingan dibangun pada tahun 1481 Saka atau 1559. Masjid ini konon didirikan pada masa Kesultanan Demak.

9. Masjid Katangka (1603)


Masjid Katangka juga dikenal dengan sebutan Masjid Al-Hilal merupakan masjid tertua berikutnya yang berada di Indonesia. Nama masjid itu sendiri diambil karena bahan dasar pembuatan masjid tersebut diyakini terbuat dari pohon Katangka. Menurut sebuah prasasti masjid ini dibangun sejak tahun 1603 masehi.

10. Masjid Tua Palopo (1604)


Terletak di kota Palopo, Sulawesi Selatan, Masjid Tua Palopo merupakan peninggalan Kerajaan Luwu. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia karena didirikan pada tahun 1604 masehi. Pendiri masjid ini adalah seorang Raja Luwu yang bernama Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe.


Sumber  : http://wowmenariknya.blogspot.com/2013/12/10-masjid-tertua-di-indonesia.html

Keunikan Nama (Depan) Orang Bali

Bali sudah terkenal keseluruh dunia dengan segala keunikannya yang membuat orang dari seluruh dunia ingin mendatanginya untuk sekedar ingin tahu. Bali merupakan sebuah pulau kecil yang indah. Keunikan panorama dan budayanya membuat Bali menjadi eksklusif dan dikenal sebagai pulau impian untuk berwisata.


Bali memiliki banyak keunikan bahkan hampir di setiap desa di bali memiliki tradisi, keunikan, adat istiadat dan budaya sendiri. Wisatawan yang datang ke bali pastinya sudah banyak yang mengetahui bahkan hafal keunikan bali, tapi ada satu keunikan lagi di bali yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, yaitu nama depan orang bali tersebut.

Nama depan orang bali tersebut memiliki arti sendiri, yaitu mengidentitaskan orang tersebut anak keberapa. Misalnya saja anak pertama pasti memiliki nama depan wayan, tapi bisa juga yang lain seperti putu atau gede. Berikut ini keunikan nama depan orang bali.

1. Wayan/Putu/Gede
Untuk anak pertama di bali baik lelaki atau perempuan pasti memiliki nama depan wayan atau putu atau gede. Jadi misalkan saja anda kenal dengan orang bali dan namanya Wayan Chenjaya pasti dia adalah anak pertama.

2. Nengah/Kadek/Made
Untuk anak kedua, nama depan orang bali pasti berisi kata nengah atau kadek atau made, misalkan saja anda bertemu dengan orang bali yang namanya Nengah Armini dia pasti anak kedua. Nama depan made/nengah/kadek juga berlaku untuk laki - laki dan perempuan.

3. Komang/Nyoman
Kalau orang bali yang memiliki nama depan komang atau nyoman adalah anak ke tiga, misalnya namanya Nyoman Wirayuni, berarti dia anak ke tiga.

4. Ketut
Yang terakhir adalah nama orang depan bali ketut, ini khusus untuk anak ke empat, dan ini termasuk yang paling gampang di ingat. Karena orang bali yang merupakan anak ke empat cuma punya 1 pilihan nama depan, yaitu ketut. Misalkan saja namanya ketut Setiawan maka dia adalah anak keempat.

Semua nama depan orang bali diatas berlaku untuk cewek dan cowok, bedanya kalau yang cowok berisi tambahan hrup (i) dan akhiran namanya pasti memiliki hurup (a), misalkan namanya I Wayan Chenjaya, maka dia adalah anak pertama dan seorang cowok, dan kalau yang cewek memiliki tambahan hurup (ni) didepannya dan memiliki nama lengkap yang berakhiran (i), misalkan namanya Ni Nyoman Wirayuni, maka dia adalah anak ke tiga dan seorang perempuan.

Megibung - Tradisi Makan Bersama Orang Bali

Selain memiliki tempat wisata yang indah, Bali juga kaya dengan budaya dan tradisi unik. Beragam tradisi unik warisan leluhur terpelihara baik di Bali atau populer disebut Pulau Dewata. Salah satunya adalah tradisi megibung atau makan bersama dalam satu wadah yang juga dikenal dengan sebutan bancakan. Dalam tradisi ini semua peserta berbaur tanpa memandang status sosial ataupun kasta.



Tanpa disadari Megibung menjadi suatu maskot atau ciri khas Kabupaten karangasem.Tapi pada perkembangan berikutnya antara laki dan perempuan dipisahkan, tapi kalau masih dalam satu keluarga ataupun tetangga, mereka memilih bergabung.

Tradisi megibung ini dikenalkan oleh Raja Karangasem yaitu I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi. Ketika pada saat itu, Karangasem dalam ekspedisinya menaklukkan Raja-raja yang ada di tanah Lombok. Ketika istirahat dari peperangan, raja menganjurkan semua prajuritnya untuk makan bersama dalam posisi melingkar yang belakangan dikenal dengan nama Megibung. Bahkan, raja sendiri konon ikut makan bersama dengan prajuritnya.

Saat ini kegiatan megibung kerap kali dapat dijumpai pada saat prosesi berlangsungnya Upacara Adat dan Keagamaan di suatu tempat di Karangasem. Seperti misalnya dalam Upacara Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya dan Manusa Yadnya.



Pada kegiatan ini biasanya yang punya acara memberikan undangan kepada kerabat serta sanak saudaranya guna menyaksikan prosesi kegiatan upacara keagamaan tersebut. Sehingga prosesi upacara dapat berlangsung seperti yang diharapkan. Megibung dimulai dengan memasak aneka masakan tradisional secara bersama-sama mulai kanak-kanak hingga orangtua. 

Bahan yang diolah antara lain berbagai jenis daging dan ikan serta aneka macam sayuran. Semuanya diolah menjadi aneka macam lauk dan sayuran tradisional seperti ebatan atau lawar.

Sate juga menjadi makanan khas dalam tradisi megibung. Sate untuk megibung ini terdiri dari sembilan jenis yang melambangkan sembilan arah mata angin. Selain menyiapkan lauk dan sayur, warga juga menyediakan nasi putih yang akan dimakan bersama-sama.

Setelah selesai memasak, warga kemudian menyiapkan makanan itu untuk disantap. Nasi putih diletakkan dalam satu wadah yang disebut gibungan, sedangkan lauk dan sayur yang akan disantap disebut karangan atau selaan.

Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan saat acara megibung, sebelum makan kita harus cuci tangan terlebuh dahulu, tidak menjatuhkan remah/ sisa makanan dari suapan , tidak mengambil makanan disebelah kita,  jika salah satu sudah merasa puas dan kenyang dilarang meninggalkan temannya, walaupun aturan ini tidak tertulis tapi masih diikuti peserta makan megibung.

Tradisi megibung tidak hanya dilakukan oleh orang Karangasem dan Lombok yang beragama Hindu. Komunitas Muslim di Karangasem, seperti Kecicang, Saren Jawa dan Tohpati, juga biasa menggelar acara megibung. Tentu lauk pauknya tidak menggunakan daging babi.
10 Kota Tempat Berburu Makanan Buka Puasa

10 Kota Tempat Berburu Makanan Buka Puasa

Bulan Ramadhan tidak lama lagi akan kembali datang. Para umat Muslim di Indonesia tentunya tidak sabar menunggu datangnya bulan yang penuh keberkahan ini. Salah satu hal unik yang bisa ditemukan di bulan Ramadhan adalah banyaknya pedagang yang menjajakan berbagai sajian untuk berbuka puasa, atau ta’jil. Bagi para wisatawan kuliner, kami menampilkan sepuluh kota besar di Indonesia dan tempat-tempat populer di kota itu untuk berburu hidangan berbuka puasa.


1. Banda Aceh

Para pemburu kuliner di kota Banda Aceh dan sekitarnya pasti sudah langsung bergerak menuju pasar ramadhan yang berlokasi di sepanjang Jalan Lampisang, atau jalan Banda Aceh-Meulaboh. Berbagai peunajoh atau penganan seperti Kue Boi, Meuseukat Halua Breuh (semacam dodol), Timpan yang terbuat dari telur dan berisi srikaya dan kelapa, boh rom-rom, rujak aceh dan berbagai makanan yang hanya bisa ditemukan saat bulan Ramadhan sudah menanti pembeli mulai jam 4 sore.

2. Padang

Di ibukota Sumatra Barat ini, para pemburu kuliner sudah tentu mengenal Pasar Pabukoan yang berpusat di sekitar area parkir Lapangan Imam Bonjol. Lokasi yang berdekatan dengan Poltabes Padang ini menjajakan berbagai penganan khas Sumatra Barat seperti Lamang Tapai, Lopis Sarabi, Bubur Kampiun, dan berbagai gulai, seperti gulai usus, gulai banak (otak), gulai itiak (bebek), serta banyak makanan lain yang akan membuat air liur mengalir dengan hanya membayangkannya saja.

3. Medan

Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan terkenal dengan kekayaan khasanah kulinernya. Pengaruh budaya Melayu dan budaya Tionghoa, ditambah beragam masakan tradisionalnya membuat Medan jadi salah satu ibukota wisata kuliner. Dan di bulan Ramadhan, hampir seluruh kota Medan dipenuhi dengan pusat-pusat jajanan yang menjual hidangan berbuka puasa. Seputar kampus Universitas Sumatra Utara (USU) adalah salah satu contoh tempat mendapatkan hidangan ta’jil. Lalu Anda dapat merasakan nikmatnya hidangan bubur sop di Masjid Raya Al-Maksum yang dibagikan gratis mulai pukul 15.00. Atau Anda bisa mengarah ke Kampoeng Ramadhan di Kecamatan Medan Johor yang menyajikan berbagai makanan khas budaya Melayu.

4. Jakarta

Ibukota negara Indonesia, sebagai tempat merantau dari berbagai daerah, adalah tempat yang tumpah ruah dengan jajanan berbuka puasa. Contoh saja Pasar Ramadhan Benhil yang terletak di depan Pasar Bendungan Hilir, yang tidak pernah sepi dari pengunjung mulai dari awal hingga akhir bulan Ramadhan. Lokasinya yang berdekatan dengan jalan protocol seperti Jl. Sudirman dan Jl. Gatot Subroto jadi tempat persinggahan bagi para pekerja yang pulang dari kantor untuk berbelanja makanan buka puasa. Lalu ada lagi Kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, yang menyajikan berbagai jenis makanan dari Sumatra Barat. Baik di Benhil maupun di Kramat, beragam makanan dari berbagai daerah di Indonesia memenuhi meja-meja yang menggelar jajanan berbuka puasa. Cocok untuk orang-orang yang rindu kampung halaman.

5. Bogor

Kota hujan ini juga ngetop dengan pasar kaget di kawasan Banjarjati. Para penjual terlihat kerepotan saat waktu sudah mendekati saat berbuka puasa dan biasanya hampir semua jajanan ludes terjual saat adzan Maghrib. Berbagai jenis minuman, seperti es buah dan kolak, lauk pauk, serta kurma bisa mudah ditemukan di pasar kaget ini. Harga yang lebih murah dan variasi yang beragam jadi tujuan para pembeli untuk mendapatkan hidangan berbuka puasa.

6. Bandung

Kota ini adalah salah satu surga bagi wisata kuliner. Berbagai inovasi makanan di Kota Kembang menarik para wisatawan kuliner, meski tidak di bulan Ramadhan. Bayangkan saja apa yang dapat Anda temukan saat bulan Ramadhan tiba. Kota Bandung makin dipenuhi dengan penjaja makanan, mulai jajanan yang sudah tenar seperti kue bolu pisang, brownies, gepuk, kredok, dan cireng, maupun makanan tradisional seperti surabi, lumpia basah, batagor, dan martabak. Atau kalau tidak mau terlalu repot, di hampir seluruh pinggir jalan kota Bandung Anda dapat minggir sebentar untuk menikmati es buah atau es rumput laut.

7. Yogyakarta

Kawasan Kauman, Yogyakarta, jadi salah satu tujuan untuk mencari hidangan berbuka puasa. Pasar Sore Ramadhan Kauman tiap hari selama bulan Ramadhan ramai sesak dengan pembeli yang ingin mencari hidangan berbuka puasa. Berbagai jenis pepes, botok, kicak dan kipo (kue khas Ramadhan yang terbuat dari tepung ketan). Lalu ada juga kawasan sekitar kampus Universitas Gadjah Mada banyak dipenuhi para mahasiswa yang berjualan berbagai makanan untuk berbuka puasa.

8. Surabaya

Pasar Atum adalah nama yang langsung masuk ke ingatan orang-orang yang mencari hidangan berbuka puasa di ibukota Jawa Timur ini. Atau bisa juga bergerak ke depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tiap bulan Ramadhan dipenuhi banyak pedagang hidangan bulan puasa. Mulai dari kue dolar, bongko menthuk, bikang atau kue lumpur, semua sudah siap menanti pembeli selepas waktu solat Ashar.

9. Denpasar

Meski mayoritas penduduk pulau dewata ini beragama Hindu, bulan Ramadhan memunculkan pasar kaget yang menjual hidangan berbuka puasa. Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, di depan kampus Universitas Udayana, adalah tempat yang terkenal sebagai tujuan untuk mendapatkan hidangan berbuka puasa. Para penjual dan pembeli pun tidak terbatas pada kaum Muslim saja, sehingga keramaian dan kenikmatan mencari hidangan berbuka puasa juga dirasakan oleh umat agama lainnya.

10. Makassar

Kota yang terkenal dengan keindahan Pantai Losari ini juga terkenal dengan dahsyatnya variasi kuliner khas Sulawesi Selatan. Anda dapat menikmati segarnya es palu butung dan pisang epe di sekitar kawasan Pantai Losari. Atau berbagai makanan seperti jalangkote, lumpia, dan barongko di pusat jajanan buka puasa sekitar Jl. Mappanyukki. Mulai pukul 14.00 WITA kawasan ini dipenuhi pedagang dan pembeli yang ingin mendapatkan hidangan berbuka puasa.

Sumber : http://www.triptrus.com/news/10-kota-tempat-berburu-makanan-buka-puasa
NGEJOT - TRADISI LEBARAN DI BALI

NGEJOT - TRADISI LEBARAN DI BALI

Meskipun Bali mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, namun tradisi Lebaran di Pulau Dewata tidak kalah dengan daerah lain. Umat Islam di Bali memiliki tradisi Ngejot di saat hari raya Idul Fitri. Ngejot adalah tradisi memberikan makanan kepada tetangga sebagai rasa terima kasih. Umat Hindu Bali biasa melakukannya saat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sedangkan, umat Muslim di Kampung Islam Kepaon, Denpasar Selatan atau di Muslim Pegayaman di Kabupaten Buleleng, melakukan Ngejot kepada warga dan kerabat dekat menjelang atau pada Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi Ngejot di Bali

Makanan yang di “ngejot” kan oleh umat muslim Bali adalah makanan khas lebaran, seperti opor ayam dan ketupat. Tidak hanya tradisi Ngejot saja, selama Ramadan juga ada tradisi yang menarik lainnya yaitu Megibung, adalah buka puasa dengan makan bersama dalam satu nampan. Megibung ini merupakan tradisi turun-temurun warga Kampung Islam Kepaon di hari ke 10, 20 dan 30 hari puasa.

tradisi megivung di Bali

Kegiatan Megibung di Kampung Islam Kepaon ini dimulai menjelang bedug tanda berbuka puasa berbunyi. Satu persatu warga berdatangan ke Masjid Al-Muhajirin. Mereka berkumpul di teras masjid sembari menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Saat waktunya tiba, kolak dan berbagai jajanan pun dibagikan.

Usai menyantap kolak, warga pun bersiap mengikuti salat maghrib. Setelah salat, barulah warga melakukan makan bersama dengan cara Megibung. Semua berbaur, ada Melayu, Bugis, Palembang maupun dari Bali sendiri. Mereka berkelompok 4-5, orang kemudian dibagikan makanan dalam nampan dan mereka makan bersama.


Sumber : http://www.wisatabaliaga.com/blog/ngejot-tradisi-lebaran-di-bali/
Sejarah Kata "Ngabuburit"

Sejarah Kata "Ngabuburit"

Kata ngabuburit berasal dari bahasa Sunda, artinya kurang lebih menunggu saat berbuka puasa. Padahal kata dasarnya sendiri sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan puasa. Burit berarti sore. Ngabuburit berarti menunggu sore, dan tadinya sih tidak harus bulan puasa saja. Karena buka puasa dilakukan di sore hari (maghrib) maka akhirnya ngabuburit pun dipersempit artinya menjadi: menunggu saatnya buka puasa.


Sejak kapan aktivitas ngabuburit mulai dilakukan orang? Tidak ada yang tahu secara pasti. Tapi kemungkinan besar sejak orang berpuasa di bulan Ramadhan, karena kegiatan ini memang tujuannya untuk perintang-rintang waktu, biar nggak bosen nunggu waktu buka puasa.

Banyak kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu di sore hari alias ngabuburit. Salah satunya misalnya program pesantren kilat yang digelar selama bulan Ramadhan. Kebanyakan memang dilakukan di sore hari. Sambil ngabuburit, sekaligus juga dapat tambahan ilmu keagamaan.

Tapi banyak juga aktivitas ngabuburit yang tidak ada kaitan langsung dengan nuansa keagamaan. Ya, ini sih benar-benar sekedar perintang-rintang waktu. Bisa jalan-jalan, bisa nongkrong di taman kota, baca buku, atau yang lainnya. Silakan pilih sendiri.

Sebetulnya memang tidak ada aturan yang mengatur kegiatan apa saja yang boleh dilakukan pada saat ngabuburit. Hanya saja, jangan sampai kegiatan ngabuburit ini mengurangi nilai ibadah puasa kita. Ngabuburit hanyalah aktivitas tambahan pada saat menjalankan ibadah puasa.Tujuannya agar kita tidak bosen menunggu saat buka puasa. Yang namanya aktivitas tambahan tentu tidak boleh mengalahkan aktivitas utama.

Pernah suatu ketika, di tahun 80-an akhir, digelar satu pertunjukan musik rock di Saparua Bandung, bertajuk Musik Ngabuburit. Saya berharap mendapat tontonan menarik yang benar-benar bisa membuat hati senang, sekaligus barangkali nuansa religius yang lebih terasa. Tapi apa yang saya lihat? Orang bebas makan minum dan merokok tepat di depan hidung orang yang lagi puasa. Banyak juga gadis-gadis yang berpakaian seksi dan menggoda hilir mudik.

Kegiatan utama yang sangat kental aspek religiusitasnya tersisihkan oleh aktivitas sampingan yang masuk hitungan sunat saja nggak, dan bahkan ternyata malah menimbulkan banyak godaan bagi yang sedang puasa. Ini terbalik, dan tentu saja tidak boleh terjadi. Dalam bahasa Sunda, diungkapkan dalam frasa singkat: cul dogdog tinggal igel.

Ngabuburit? Tidak ada yang melarang. Tapi, cari kegiatan ngabuburit yang tidak mengurangi kebaikan puasa kita. Bahkan akan lebih baik jika aktivitas itu justru menambah kebaikan, semangat dan – kalau bisa – pahala puasa kita. Selamat ngabuburit!

sumber : bukamulut.blogspot.com